KALIANDA, KOMPAS.com - Aktivitas gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami peningkatan mencapai 101 kali sejak Jumat (5/11/2010) dini hari pukul 00.01 WIB.
Kepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Jumat mengatakan, gempa tersebut yakni gempa vulkanik dalam sebanyak 49 kali dan gempa vulkanik dangkal 52 kali.
Sedangkan sehari sebelumnya, pada periode yang sama tercatat hanya 73 gempa vulkanik yakni gempa vulkanik dalam sebanyak 31 kali dan gempa vulkanik dangkal 42 kali.
"Namun untuk letusan cenderung turun dari 33 kali menjadi 19 kali sampai Jumat siang, dan gempa tremor dari 39 kali menjadi 27 kali sedangkan hembusan masih sama sebanyak 35 kali," terang dia.
"Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami penurunan dari segi letusan namun frekuensi gempa tremor tercatat lebih panjang," kata dia.
Menurut dia, gempa vulkanik, letusan, gempa tremor dan hembusan akan mencapai ratusan kali dalam sehari karena status Anak Krakatau masih waspada, meskipun cenderung fluktuatif.
"Ketinggian semburan abu dan debu vulkanik masih antara 600 sampai 1.000 meter," kata dia.
Ia menyatakan, semburan debu dan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau masih terus berlangsung seperti biasa, namun masih aman bagi warga sekitar, karena jaraknya mencapai 15 kilometer sementara jarak aman radius 2-3 kilometer.
Dia menambahkan, akibat berkembangnya informasi peningkatan aktivitas GAK ini, sejumlah pengelola tempat wisata datang ke pos pemantau dan mengeluhkan berkurangnya jumlah pengunjung terutama untuk objek wisata hunian atau penginapan yang berada di pesisir pantai.
"Sejumlah pengelola datang meminta informasi kondisi GAK secara akurat karena selama ini dibesar-besarkan sehingga wisatawan takut," kata dia.
Sejauh ini Anak Krakatau masih aman bagi warga sekitar untuk beraktivitas maupun di tempat-tempat wisata berpengunjung tidak perlu mengkhawatirkannya karena ini fenomena tahunan.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Lampung Selatan, Sutono, mengatakan, pemerintah setempat akan mensosialisasikan kepada seluruh pengunjung atau wisatawan luar daerah bahwa Gunung Anak Krakatau masih sangat aman sehingga tidak perlu khawatir untuk singgah di Lampung Selatan.
"Bahkan peningkatan aktivitas GAK tersebut merupakan salah satu fenomena yang menarik jika dilihat dari pesisir Kabupaten Lampung Selatan, namun hendaknya tetap waspada pada radius aman," katanya.
ANTKepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Jumat mengatakan, gempa tersebut yakni gempa vulkanik dalam sebanyak 49 kali dan gempa vulkanik dangkal 52 kali.
Sedangkan sehari sebelumnya, pada periode yang sama tercatat hanya 73 gempa vulkanik yakni gempa vulkanik dalam sebanyak 31 kali dan gempa vulkanik dangkal 42 kali.
"Namun untuk letusan cenderung turun dari 33 kali menjadi 19 kali sampai Jumat siang, dan gempa tremor dari 39 kali menjadi 27 kali sedangkan hembusan masih sama sebanyak 35 kali," terang dia.
"Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami penurunan dari segi letusan namun frekuensi gempa tremor tercatat lebih panjang," kata dia.
Menurut dia, gempa vulkanik, letusan, gempa tremor dan hembusan akan mencapai ratusan kali dalam sehari karena status Anak Krakatau masih waspada, meskipun cenderung fluktuatif.
"Ketinggian semburan abu dan debu vulkanik masih antara 600 sampai 1.000 meter," kata dia.
Ia menyatakan, semburan debu dan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau masih terus berlangsung seperti biasa, namun masih aman bagi warga sekitar, karena jaraknya mencapai 15 kilometer sementara jarak aman radius 2-3 kilometer.
Dia menambahkan, akibat berkembangnya informasi peningkatan aktivitas GAK ini, sejumlah pengelola tempat wisata datang ke pos pemantau dan mengeluhkan berkurangnya jumlah pengunjung terutama untuk objek wisata hunian atau penginapan yang berada di pesisir pantai.
"Sejumlah pengelola datang meminta informasi kondisi GAK secara akurat karena selama ini dibesar-besarkan sehingga wisatawan takut," kata dia.
Sejauh ini Anak Krakatau masih aman bagi warga sekitar untuk beraktivitas maupun di tempat-tempat wisata berpengunjung tidak perlu mengkhawatirkannya karena ini fenomena tahunan.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Lampung Selatan, Sutono, mengatakan, pemerintah setempat akan mensosialisasikan kepada seluruh pengunjung atau wisatawan luar daerah bahwa Gunung Anak Krakatau masih sangat aman sehingga tidak perlu khawatir untuk singgah di Lampung Selatan.
"Bahkan peningkatan aktivitas GAK tersebut merupakan salah satu fenomena yang menarik jika dilihat dari pesisir Kabupaten Lampung Selatan, namun hendaknya tetap waspada pada radius aman," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar