This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 14 April 2013
KASUS VALUTA ASING
23.56
vida
Berdasarkan
argument-argumen yang telah ada sebelumnya, dalam kasus ini seharusnya yang
menjadi valuta asing adalah Lira dari Malta. Memang benar OIF membeli dan
menjual investasi di Malta, dan menerima semua labanya dari negara tersebut. Hal
ini kita bisa menilik dari arti valuta asing adalah valuta utama dari sebuah
entitas dalam melakukan operasinya dan dalam menghasilkan dan mengeluarkan kas.
Biasanya valuta fungsional merupakan valuta negara tempat dimana entitas
tersebut berlokasi dan valuta yang dipakai dalam buku-buku pencatatannya. Meslkipun
OIF berasal dari AS dan didanai oleh investor dari AS tapi kegiatan operasi
sebagian besar berada di Malta. Oleh karena itu sudah jelas alasan-alasan
tersebut dijadikan sebagai alasan utama untuk menjadikan Lira Malta sebagai
valuta fungsional dalam mengelola investasi di luar negeri pada OIF.
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN dan TRANSLASI MATA UANG ASING
23.50
vida
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
PENGUNGKAPAN
SUKARELA
Manajer harus memiliki ininsiatif
untuk mengungkap informasi mengenai perfoma perusahaan secara sukarela.
Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya transaksi yang
lebih rendah dalam perdagangan sekurita perusahaan, bunga yang lebih tinggi
dari analis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham dan biaya
modal yang lebih rendah. Laporan yang diungkapan meliputi tuntunan bagaimana
perusahaan laba menggambarkan dan menjelaskan investasi potensial mereka kepada
investor.
KETENTUAN PENGUNGKAPAN
WAJIB
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat berbeda
di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan
ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan
kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan
pada:
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan “informasi yang melihat masa depan mencangkup meliputi :
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan “informasi yang melihat masa depan mencangkup meliputi :
a) ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya
b) ) informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
c) laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara
menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen.
Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling
rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika
Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal,
bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan
segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan
standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara
lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Saat ini perusahaan dituntut
untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan,
pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan
khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip
akuntansi yang digunakan.
PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN
LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
Sumber :
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan
secara global.
Convenience Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham
asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin
mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang
saham asing.
Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang
meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses
translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas
translasi mata uang asing.
Perbedaan translasi dan konversi antar mata uang asing
Translasi mata uang asing adalah
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu
mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Perbedaannya adalah, Translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait
yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang
terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
Istilah dalam translasi
mata uang asing
1.
Konversi,
merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
2.
Kurs
kini,
merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3.
Posisi
aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur
dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan
menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata
uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4.
Kontrak
pertukaran forward,merupakan
suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
5.
Mata
uang fungsional, merupakan mata uang utama yang
digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata
uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6.
Kurs histories,
merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7.
Mata
uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan
dalam menyusun laporan keuangan.
8.
Kurs
spot,
merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9.
Penyesuaian
translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses
translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi
mata uang pelaporannya.
Daftar istilah translasi mata uang asing yang diadaptasi dari PSAK
(SFAS) no.52, 1981.
1.
Atribut,
karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu
aktiva.
2.
Konversi, pertukatan
suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
3.
Kurs
kini,
nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
4.
Diskonto, ketika
tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku
sekarang.
5.
Posisi
aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam
atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan
kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing
dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
6.
Mata
uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan
oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh
perusahaan.
7.
Laporan
keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang
menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.
8.
Transaksi
mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau
pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan
syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional
perusahaan.
9.
Translasi
mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah
yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang
lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10.
Operasi
luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan
yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan
metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam
mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11.
Kontak
pertukaran forward, suatu
perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
12.
Mata
uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh
suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau
menggunakan kasnya.
13.
Kurs
histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan
pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau
terjadi.
14.
Mata
uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan;
mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar
negeri.
15.
Pos-pos
moneter,
kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam
nilai yang tetap di masa depan.
16.
Mata
uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
17.
Tanggal
penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu
piutang tertagih.
18.
Kurs
spot,
nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
19.
Tanggal
transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan
akuntansi perusahaan pelapor.
20.
Penyesuaian
translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi
laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
21.
Unit
pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban.
Perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
Jika sudut pandang mata uang local yang
digunakan ( sudut pandang perusahaan local), masuknya penyesuaian translasi
dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Memasukkan keuntungan dan kerugian
translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan yang asli dan dapat
menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian
translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang local sebagai
penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan ( sudut pandang induk perusahaan ), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan harus diakui.
Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan ( sudut pandang induk perusahaan ), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan harus diakui.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
1.
Penagguhan
Perubahan nilai
ekuivalen mata uang domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri
tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local
yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan
secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2.
Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini
selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang
akan ditangguha=kandan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu
dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian
terhadap beban bunga.
3.
Penangguhan parsial
Keuntungan dan
kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
4.
Tidak ditangguhkan
Mengakui
keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan
akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan
fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai
tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi
ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang
domestic dan harus diakui.
Pengaruh Metode translasi mata uang asing terhadap
Laporan Keuangan
Walaupun sebagian besar isu teknis
dalam akuntansi cenderung terpecahkan dengan sendirinya sejalan dengan
berlalunya waktu, translasi valuta asing terrnyata merupakan suatu
pengecualian. Bahwa tren ini akan terus berlanjut didukung oleh
perkembangan-perkembangan seperti runtuhnya dominasi mata uang dolar,
pergerakan nilai mata uang yang disetujui oleh pemerintah, dan globalisasi
pasar-pasar modal dunia, yang telah meningkatkan pentingnya pelaporan dan
pengungkapan keuangan. Perkembangan-perkembangan seperti ini telah berperan
besar meningkatkan ketertarikan eksekutif-eksekutif keuangan, akuntan, dan
komunitas keuangan pada pentingnya dan konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari
translasi valuta asing. Mari kita lihat hakekat dan perkembangan dari teki-teki
akuntansi intemasional ini.
Single Rate Method
Berdasarkan pendekatan translasi
ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan induk
sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan mereka sendiri. Ini
adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana perusahaan afiliasi asing
tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan “rasa” lokal
dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar translasi bisa
dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah
penggunaan metode kurs berlaku.
Karena semua laporan keuangan
valuta asing sebenarnya dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini
mempertahankan hasil keuangan dan hubungan asli (misalnya. rasio-rasio
keuangan) dalam laporan konsolidasi dari entitas-entitas individual yang
dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraan-perkiraan luar negeri, bukan hakekatnya,
yang berubah dalam metode kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana
secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena
merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena
menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil
operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya
dari perspektif valuta tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan
perusahaan induk sebagai unit pengukuran. Dalam metode kurs berlaku, hasil-hasil
konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif valuta dari masing-masing
negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah
aktiva dip=roleh sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika
kursnya adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah
$1.000; dari perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA
5 = $1, biaya historis aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya
historis) tetap $1,000. Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit
pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200 (translasi kurs
berlaku).
Metode kurs berlaku juga
dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi
oleh risiko nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik
yang ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi berjalan,
merupakan indikator perubahan nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini
jarang benar karena nilai persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri
umumnya didukung oleh inflasi lokal.
Multiple Rate Methods
Metode-metode kurs berganda
mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses translasi. 3
metode semacam itu akan dibahas berikut ini.
Metode berlaku-historis. Berdasarkan
pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain
sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak
di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya
dengan menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan
dengan kurs historis.
Item-item laporan laba-rugi,
kecuali beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata
masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh
periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan
diperoleh.
Metodologi ini, sayangnya, memiliki
sejumlah kelemahan. Misalnya, metode ini kurang memilik justifikasi konseptual.
Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar
tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana
yang akan digunakan dalam proses transiasi.
Metode moneter-nonmoneter. Seperti
halnya metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter memakai pola
klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.
Karena item-item moneter
diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item
valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen yang mencerminkan nilai
realisasi atau nilai penyelesaiannya.
Metode Temporal Menurut pendekatan
temporal, translasi valuta merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu,
penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini tidak dapat digunakan
untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur; metode ini hanya dapat
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing, misalnya, hanya
mengubah (restate) denominasi persediaan. tidak penilaian aktualnya. Dalam GAAP
AS, aktiva kas diukur berdasarkan jumiah yang dimiliki pada tanggal neraca.
Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau
dibayar pada saat jatuh tempo. Kewajiban dan aktiva lain diukur pada harga yang
berlaku ketika item¬item tersebut diperoleh atau terjadi (harga historis).
Meskipun begitu, beberapa diantaranya diukur berdasarkan harga yang berlaku
pada tanggal laporan keuangan (harga berjalan), seperti persediaan dibawah
aturan biaya atau pasar. Pendek kata, ada dimensi waktu yang berkaitan dengan
nilai-nilai uang ini.
Menurut Lorensen, cara terbaik
untuk mempertahankan basis-basis akuntansi yang digunakan untuk mengukur
item-item valuta asing adalah dengan mentranslasikan jumlah uang luar negerinya
dengan kurs yang berlaku pada tanggal pengukuran uang luar negeri berlangsung.
Prinsip temporal dengan demikian menyatakan bahwa
uang, piutang, dan hutang yang
diukur pada jumlah yang dijanjikan seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang
berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban yang diukur pada harga uang
seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan
dengan harga uang tersebut.
Evaluasi dan pemilihan metode translasi mata uang
asing
Berdasarkan metode temporal,
pos-pos moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs
kini. Pos-pos moneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar
pengukuran pada awalnya. Secara khusus, aktiva yang nilainya dalam laporan mata
uang asing sebesar biaya histories, ditranslasikan berdasarkan kurs histories.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan biaya histories dalam mata uang asing
yang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar histories menghasilkan biaya
histories dalam mata uang domestik.
Keempat metode yang dibahas pada
satu waktu pernah digunakan di Amerika Serikat dan dapat ditemukan hingga hari
ini di berbagai Negara. Secara umum, metode ini menimbulkan hasil translasi
mata uang asing yang cukup berbeda. Ketiga metode yang pertama (metode kurs
kini, metode kini-non-kini, dan metode moneter-non-moneter) digunakan dalam
mengidentifikasikan aktiva dan kewajiban manakah yang beresiko atau dapat
dilindungi dari resiko mata uang asing. Kemudian, metode translasi diterapkan
secara konsisten dengan memperhatikan perbedaan tersebut.
Hubungan translasi mata uang asing dengan inflasi
Penggunaan kurs
kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di
lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada
saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu
dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba
akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak
penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak
konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam
laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan
dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang
berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan
nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva
tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian
translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang
saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi
untuk inflasi asing.
sumber :
http://kornetcincang.blogspot.com
http://muttaqinhasyim.wordpress.com